Manokwari, 13 Maret 2023 – Selepas apel pagi kegiatan dilanjutkan dengan bimbingan mental bagi seluruh aparatur di Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat, baik dari pimpinan, staff dan PPNPN.
Bertindak sebagai pemateri pada kesempatan hari ini adalah Hakim Tinggi Drs. Muhidin, M.H. Beliau membawakan materi dengan judul “Pengenalan Diri dan Bersyukur Kepada Allah SWT”.
Sejak hari diciptakanya manusia di alam ruh, hingga terlahir ke dunia, sejatinya manusia adalah makhluk yang dhoif, sebuah gelar yang menegaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah dan tidak berdaya. Untuk bisa berjalan saja manusia, manusia membutuhkan waktu untuk belajar hingga berbulan-bulan, bahkan ada yang sampai dua tahun. Kita bandingkan saja dengan anak ayam, yang memerlukan waktu beberapa detik saja untuk ia mampu berlari lincah mengikuti kemana induknya berjalan. Demikian pula dengan kambing dan sapi.
Namun telah menjadi tabiat seorang manusia, ketika diberikan sedikit kekuatan berupa jabatan, kemudian mereka berubah menjadi sombong. Merasa menjadi manusia paling hebat sejagad raya, dan berlebih dalam menilai pribadinya sendri. Padahal menilai diri sendiri itu susah, makanya manusia lebih suka menilai orang lain, apalagi bila terkait dengan keburukan seseorang. Kita terlatih untuk lebih mudah menghakimi orang lain daripada melakukan introspeksi diri.
Untuk menghindarkan diri dari sifat sombong hendaklah melakukan pengenalan diri dengan bertaqwa.kepada Allah SWT. Takwa dapat didefinisikan sebagai upaya membersihkan diri dari dosa yang sebelumnya belum pernah dilakukan, sehingga lahir motivasi dalam diri untuk meninggalkannya. Dengan kata lain, takwa menjadi upaya untuk menjaga diri dari berbagai kemaksiatan.
Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah bersyukur kepada Allah SWT. Mengingat kondisi kita yang penuh dengan rintangan dan ketidakpastian sudah semestinya kita selalu bersyukur kepada Allah. Bersyukur hendaknya dilakukan dalam kondisi apapun. Betapa melimpahnya kenikmatan yang Allah l berikan kepada kita, yang tidak terhingga jumlahnya. Allah telah memberikan kita kehidupan, mulai saat kita masih didalam perut ibu sampai sekarang, nikmat kesehatan yang lebih banyak kita nikmati dibandingkan saat kita sakit.
Leave a Reply