Manokwari, 27 Mei 2025 – Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Papua Barat hari ini melanjutkan partisipasi aktifnya dalam sosialisasi nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) Mahkamah Agung RI. Agenda utama pada hari kedua ini berfokus pada pemantapan prosedur penerbitan salinan putusan dan akta cerai secara elektronik melalui aplikasi e-AC (https://eac.mahkamahagung.go.id/main).

Sosialisasi ini, yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, telah dimulai sejak Senin, 26 Mei 2025. Setelah pada hari pertama membahas mengenai isbat rukyat hilal dan data falakiyah, kini fokus beralih pada implementasi layanan peradilan berbasis elektronik yang lebih efisien. Seluruh jajaran di lingkungan peradilan agama, termasuk Hakim Tinggi, Panitera, dan Tim IT Tingkat Banding dari PTA Papua Barat, serta Ketua, Wakil, Hakim, Panitera, Petugas PTSP, dan Admin IT Tingkat Pertama yang tidak sedang bertugas, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Materi mengenai prosedur penerbitan salinan putusan dan akta cerai secara elektronik disampaikan oleh Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama bersama tim. Penerbitan akta cerai secara elektronik, atau dikenal sebagai e-AC, merupakan akta cerai yang ditandatangani Panitera Pengadilan secara elektronik. Salinan putusan dan e-AC dapat diunduh oleh para pihak melalui Sistem Informasi Perkara (SIP) setelah pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai ketentuan. Dokumen elektronik ini memiliki kekuatan hukum yang sah berdasarkan UU ITE No. 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1.

Dalam konteks peluncuran aplikasi e-AC ini, diketahui bahwa sekitar 50 Pengadilan Agama (PA) telah dijadikan sebagai bahan pilot project atau proyek percontohan. Keikutsertaan aktif PTA Papua Barat dalam sosialisasi ini menunjukkan komitmen kuat untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan mengikuti perkembangan teknologi dalam sistem peradilan agama, demi kemudahan akses bagi pencari keadilan.

Dokumentasi